Landa berusia 25 tahun telah menjalani hubungan perkawinannya selama hampir 2 tahun. Landa selalu merasa ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam bila bersama suaminya. Hal ini tidak terlalu dirasakannya ketika ia bersama orang lain. Suami
subjek
merupakan
figur suami
yang otoriter
dan
overprotekstif. Subjek selalu merasa disalahkan atas setiap hal yang dilakukannya. Subjek merasa tidak berani memberikan pendapat kepada suaminya. Subjek merasa tidak bahagia dengan kehidupan perkawinannya tersebut dan berniat untuk segera bercerai dengannya tetapi subjek tidak mempunyai keberanian untuk melakukannya.
Identifikasi : Landa termasuk perilaku yang abnormal karena Landa selalu merasa ketakutan dan merasa khawatir yang mendalam bila bersama suaminya walaupun telah menjalani hubungan perkawinan selama hampir 2 tahun. Ketakutan akan sikap suaminya yang otoriter dan overprotektif yang membuat Landa tidak memberikan pendapat kepada suaminya termasuk niat Landa yang ingin bercerai dengan suaminya tetapi Landa tidak memiliki keberanian untuk melakukannya.
Tekanan batin yang diterima Landa selama 2 tahun hidup bersama suaminya membuat Landa merasa bersalah karena selalu disalahkan atas setiap hal yang dilakukannya dan merasa tidak bahagia dengan pernikahannya tersebut. persepsi Landa terhadap dunia disekitarnya tidak ada yang peduli dengan dirinya termasuk suaminya sendiri yang terlalu overprotektif kurang memberikan kepercayaan kepada Landa dan Landa selalu menyimpan masalahnya nya sendiri tanpa memberitahukan kepada sahabat, keluarga atau orang kepercayaannya tentang hubungan perkawinan yang Landa merasakan bahwa tidak bahagia hidup dengan suaminya.
Dalam aspek penyesuaian diri pada pribadi yang sehat menunjukkan integrasi berkepribadian yang utuh yang dapat terbebas dari konflik konflik batin namun Landa kurang menemukan penyelesaian dari konflik-konflik batin tersebut dan memikirkan akibatnya baik-baik jika Landa ingin memutuskan suatu hal dalam keputusan Landa untuk mengakhiri atau meneruskan hubungan perkawinan dengan suaminya tersebut termasuk sikap yang akan diterima Landa oleh suaminya suatu saat nanti. Seharusnya Landa bisa menghilangkan rasa ketakutan jika harus berpendapat terhadap suaminya termasuk tidak merepres masalah yang dihadapi, jika Landa malu untuk membicarakan masalah terhadap orang tua atau keluarganya, Landa bisa membicarakan masalahnya dengan orang terdekat atau orang kepercayaannya agar mengurangi beban pikiran dan masalahnya, setelah itu Landa membangun integritas untuk pemecahan masalah batin perkawinan dengan suaminya yaitu berani mengungkapkan masalah yang dihadapi berdua untuk menemukan solusi yang tepat dan terbaik .
Usia perkawinan yang baru berjalan 2 tahun memang butuh penyesuaian antarpasangan termasuk sifat otoriter dan overprotektif sang suami dan Landa semestinya mengetahui cara untuk menaklukan atau memiliki solusi untuk mengurangi sifat suami yang terlalu otoriter dan overprotektif karena untuk menjalankan sebuah hubungan perkawinan tidak hanya dari satu pihak yang dominan namun dari kedua orang tyang menjalaninya tersebut agar pernikahan berjalan harmonis dan merasa bahagia sampai di penghujung waktu :-)
Tekanan batin yang diterima Landa selama 2 tahun hidup bersama suaminya membuat Landa merasa bersalah karena selalu disalahkan atas setiap hal yang dilakukannya dan merasa tidak bahagia dengan pernikahannya tersebut. persepsi Landa terhadap dunia disekitarnya tidak ada yang peduli dengan dirinya termasuk suaminya sendiri yang terlalu overprotektif kurang memberikan kepercayaan kepada Landa dan Landa selalu menyimpan masalahnya nya sendiri tanpa memberitahukan kepada sahabat, keluarga atau orang kepercayaannya tentang hubungan perkawinan yang Landa merasakan bahwa tidak bahagia hidup dengan suaminya.
Dalam aspek penyesuaian diri pada pribadi yang sehat menunjukkan integrasi berkepribadian yang utuh yang dapat terbebas dari konflik konflik batin namun Landa kurang menemukan penyelesaian dari konflik-konflik batin tersebut dan memikirkan akibatnya baik-baik jika Landa ingin memutuskan suatu hal dalam keputusan Landa untuk mengakhiri atau meneruskan hubungan perkawinan dengan suaminya tersebut termasuk sikap yang akan diterima Landa oleh suaminya suatu saat nanti. Seharusnya Landa bisa menghilangkan rasa ketakutan jika harus berpendapat terhadap suaminya termasuk tidak merepres masalah yang dihadapi, jika Landa malu untuk membicarakan masalah terhadap orang tua atau keluarganya, Landa bisa membicarakan masalahnya dengan orang terdekat atau orang kepercayaannya agar mengurangi beban pikiran dan masalahnya, setelah itu Landa membangun integritas untuk pemecahan masalah batin perkawinan dengan suaminya yaitu berani mengungkapkan masalah yang dihadapi berdua untuk menemukan solusi yang tepat dan terbaik .
Usia perkawinan yang baru berjalan 2 tahun memang butuh penyesuaian antarpasangan termasuk sifat otoriter dan overprotektif sang suami dan Landa semestinya mengetahui cara untuk menaklukan atau memiliki solusi untuk mengurangi sifat suami yang terlalu otoriter dan overprotektif karena untuk menjalankan sebuah hubungan perkawinan tidak hanya dari satu pihak yang dominan namun dari kedua orang tyang menjalaninya tersebut agar pernikahan berjalan harmonis dan merasa bahagia sampai di penghujung waktu :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar