Sabtu, 25 Februari 2012


Case analysis C
Seorang mahasiswa (G) sering gemetaran menghadapi teman-teman yang sering mengejeknya. G telah berusaha melawan perasaan tak aman dan cemas itu, namun belum berhasil. G berusaha terus mengatasi semua keadaannya tersebut. G sekarang terlihat lebih sering menyendiri dan tidak mempunyai teman.

Identifikasi : 

Untuk menentukan seseorang termasuk ke dalam normal atau abnormal, berikut tiga kriteria 

yang termasuk gangguan abnormalitas:
  • Disfungsi Psikologis : menjalankan peran/fungsi dalam kehidupan ; integrasi aspek kognitif,afektif,konatif/psikomotorik
  • Distres ; Impairment (Hendaya) รจ menunjukkan pada keadaan “merusak” dirinya baik secara fisik or psikologis.
  • Respon Atipikal (Secara Kultural Tidak Diharapkan) : Reaksi yang TIDAK sesuai dengan keadaan sosio kultural yang berlaku.
Dalam hal ini mahasiswa G dilihat dari disfungsi psikologisnya secara kognitif adalah tidak dapat berinteraksi dengan teman-temannya yang sering mengejeknya. Dalam pemikirannya, G men’setting bahwa ada yang berbeda dan aneh sehingga menjadi bahan ejekkan teman-temannya dan G menganggap konsep diri dalam penyesuaiannya rendah dalam kehidupannya sehari-hari di lingkungan kampus. Secara afektif subjek lebih sering gemetaran ketika menghadapi teman-temannya dan upaya subjek mengatasi perasaan tak aman dan cemas itu belum berhasil. G cenderung withdrawal (menghindar) dengan teman-temannya untuk mengatasi rasa gemetaran, kecemasan, ketakutan, dan rasa taka man. Subjek lebih sering menyendiri dan tidak memiliki teman. 
            Distres; impairment (hendaya) subjek G memiliki hambatan psikologis (Kepribadian Premorbid) yang jika terlalu intens akan menjadi pencetus atau mengarah pada gangguan jiwa dan subjek mengalami distrosi kognitif yang bisa membuat subjek selalu gemetaran karena sering diejek oleh teman-temannya. Ada rasa tidak aman dan cemas jika bertemu dengan teman-temannya.
            Reaksi atipikal, dalam lingkungan perkuliahan memang ejekan seringkali dilontarkan namun teman-temannya seharusnya mengurangi ejekan tehadap mahasiswa (G) tersebut karena akan mengganggu kehidupan sehari-hari subjek dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kampus. Sedangkan untuk mempererat rasa persahabatan/kekeluargaan seringkali mahasiswa saling mengejek dalam arti bercanda yang tidak usah dimasukkan ke dalam hati karena hidup ini tidak harus dijalani dengan serius. Subjek merasa gemetaran ketika bertemu teman-temannya di kampus tetapi ketika di luar kampus siapa tahu subjek tidak mengalami gemetaran, ketakutan, cemas, dan rasa tak aman yang berlebihan dan justru memiliki lebih banyak teman.
Subjek termasuk individu normal karena kurang memenuhi kriteria abnormal, karena subjek hanya memiliki hambatan psikologis dan hanya mengalaminya di kampus. Namun harus berhati-hati jika terus-menerus mengalami kecemasan menghadapi teman-temannya tersebut dan subjek tidak bisa mengatasi hambatan psikologisnya seperti introvert, withdrawl, negative thinking dsb bisa termasuk ke kategori abnormal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar