Jumat, 09 Maret 2012

Pola Asuh Patogenik



Pola Asuh patogenik adalah pola asuh yang salah, yang kurang sesuai untuk mendidik anak sehingga akan mempengaruhi diri individu anak tersebut. mau tau? Yuuk dicek aja…

1.      Melindungi anak secara berlebihan karena memanjakannya
Misalnya membelikan barang apapun untuk anaknya tanpa ada usaha sebagai reward dan terlalu overprotektif menemani sang anak bepergian karena takut kenapa-napa.

2.      Melindungi anak secara berlebihan karena sikap “berkuasa” dan “harus tunduk saja”
Misalnya orang tua yang terlalu otoriter yang mengharuskan anak untuk mematuhi aturan-aturan yang berlaku.

3.      Penolakan (rejected child)
Misalnya orang tua yang tidak terlalu menginginkan anak yang terlahir di dunia ini sehingga anak menjadi bingung dan merasa ditolak kehadirannya oleh orangtuanya yang akan menyebabkan ketidakpercayaan terhadap orang tua, keluarga dan lingkungan.

4.      Menentukan norma-norma etika dan moral yang terlalu tinggi
Misalnya orang tua yang menanamkan bahwa nilai religiusitas lebih diutamakan dan harus menaatinya. Serta ada etika dan Moral yang harus dibentuk untuk menghargai keberadaan orangtua

5.      Disiplin yang terlalu keras
Misalnya Orang tua yang mengajarkan bahwa untuk tiba ke rumah setelah pulang sekolah tepat waktu, kalau telat 15 menit mendapat hukuman. Atau menyuruh belajar anak tanpa mendampingi mereka ketika mengerjakan tugas.

6.      Disiplin yang tidak teratur atau yang bertentangan
Misalnya dari pihak ayah mengizinkan boleh pulang malam asal ada alasan yang tepat, namun dari pihak ibu melarangnya daripada pulang terlalu malam nggak enak diliat sama tetangga anak gadis lebih baik pulang sebelum adzan magrib. Hal ini akan membuat anak semakin bingung untuk menentukan pilihan yang mana yang didengarkan.

7.      Perselisihan antara ayah-ibu
Anak yang selalu melihat secara langsung orang tuanya selalu bertengkar akan terus merekam dan merekam kejadian orang tuanya tersebut sehingga membuat dirinya semakin agresif sebagai bentuk perlawanan ketidaksukaan atas peristiwa tersebut

8.      Perceraian
Anak yang menjadi korban perceraian tentu akan membawa dampak yang drastis mulai dari yang awalnya periang menjadi pendiam dan anak akan merasakan kehilangan sesuatu dari figure seorang ayah atau seorang ibu.

9.      Persaingan yang kurang sehat diantara para saudaranya (sibling rivalry)
Kakak yang menonjol di bagian akademi dan adik yang menonjol di bakat Olahraga. Salah satu orang tua lebih mengunggulkan kakaknya yang menonjol di bidang adiknya dan perhatian tercurah kepada sang kakak sedangkan adik merasa tersaingi untuk mendapatkan perhatian yang sama dari kedua orangtuanya juga.

10.  Nilai-nilai yang buruk (yang tidak bermoral)
Anak seringkali merekam dan meniru apa yang dilakukan oleh orang tua. Jika orang tua memberikan nilai-nilai yang uruk seperti berkata bahasa preman yang mengeluarkan bahasa kebun binatang

11.  Perfeksionisme dan ambisi (cita-cita yang terlalu tinggi bagi si anak)
Orang tua yang terlalu menuntut anaknya menjadi a b c d dst tanpa ditunjang oleh minat bakat diri anaknya akan mendapat tekanan-tekanan yang jika tidak berhasil akan berakibat depresi atau stress. Anak yang menuntut dirinya sendiri menjadi seorang yang perfect pun itu kurang begitu baik

12.  Ayah dan atau ibu mengalami gangguan jiwa (psikotik atau non-psikotik)
Anak yang memiliki orang tua yang mengalami gangguan jiwa akan cenderung membawa indikasi hambatan psikologis dalam kehidupan sehari-harinya.


       Sebagai calon orang tua, gak mau kan anak-anak kita nanti menjadi produk yang kurang berhasil? oleh sebab itu identifikasi dan cek lagi pola asuh mana yang mau dipakai.. Oia, jangan sampe deh pola asuh yang salah yang mungkin dipakai juga oleh orang tua kita masing-masing pada waktu kita kecil terulang kembali ke anak yang mengalami pola asuh yang salah.. semoga mendapat esensi dan gambaran mengenai pola asuh yang tepat untuk anak-anak kita nanti :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar