Minggu, 06 Mei 2012







film A Beautiful Mind

        Diawali dengan kisah John Forbes Nash di tahun 1948 yang melanjutkan study kuliahnya di  Princeton University. Nash merupakan seorang lelaki sederhana dari dusun Virginia yang memiliki pribadi pemalu, rendah diri, suka menyendiri, dan sifat-sifat introvert lainnya. Di balik segala kekurangannya, Nash juga digambarkan sebagai laki-laki perfeksionis yang bangga akan kepandaiannya. Nash menolak mengikuti kuliah yang dianggapnya hanya menghabiskan waktu dengan sia-sia sehingga dapat membuat otaknya menjadi tumpul. Sebagai gantinya, Nash lebih banyak meluangkan waktu di luar kelas kuliah sehingga mendapatkan ide orisinal untuk meraih gelar doktornya dan diterima di pusat penelitian bergengsi, Wheeler Defense Lab di MIT.

       Nash mendapat teman sekamar yang sangat memakluminya, Charles Herman yang memiliki keponakan seorang gadis cilik bernama Marcee. Nash yang amat terobsesi dengan matematika-sampai-sampai menulis berbagai rumus di kaca jendela kamar dan perpustakaan akhirnya secara tak sengaja berhasil menemukan konsep baru yang bertentangan dengan teori bapak ekonomi modern dunia, Adam Smith. Konsep ini dinamakan dengan teori keseimbangan, yang mengantarkannya meraih gelar doktor. Mimpi Nash menjadi kenyataan. Tak hanya meraih gelar doktor, ia berhasil diterima sebagai peneliti dan pengajar di MIT.
Nash tertarik dengan Alicia Larde yaitu seorang mahasiswi cantik yang membuat Nash tersadar bahwa dirinya sangat membutuhkan cinta. Setelah pasangan ini menikah, Nash justru semakin parah dan merasa terus berada dalam ancaman bahaya gara-gara pekerjaannya sebagai agen rahasia tadi. Nash semakin hari semakin terlihat aneh dan ketakutan, sampai akhirnya ketika ia sedang menyajikan makalahnya di sebuah seminar di Harvard, Dr Rosen seorang ahli jiwa menangkap dan membawanya ke rumah sakit jiwa. Dari situlah terungkap, Nash mengidap paranoid schizophrenia. Beberapa kejadian yang dialami Nash selama ini hanya khayalan belaka. Tak pernah ada teman sekamar, Herman dan keponakannya yang menggemaskan, Marcee ataupun Parcher dengan proyek rahasianya.

        Nash mendapatkan dukungan sosial dari Istinya, Alice yang memberi semangat serta dorongan serta cinta kasih sehingga Nash berhasil berhasil berjuang melawan penyakitnya.

ANALISA :                     
Dari film tersebut dapat diketahui bahwa John Nash menderita skizofrenia paranoid, yang ditandai dengan simpton – simpton/ indikasi sebagai berikut:

1. adanya delusi atau waham, yakni keyakinan palsu yang dipertahankan.
- Waham Kejar (delusion of persecution), yaitu keyakinan bahwa orang atau kelompok tertentu sedang mengancam atau berencana membahayakan dirinya, dalam film tersebut yaitu agen pemerintah dan mata – mata rusia yang seakan-akan mengintai Nash. Waham ini menjadikannya paranoid, yang selalu curiga akan segala hal dan berada dalam ketakutan karena merasa diperhatikan, diikuti, serta diawasi.

- Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi orang penting. John Nash menganggap dirinya perfeksionis sebagai pemecah kode rahasia terbaik dan mata – mata/agen rahasia.

- Waham Pengaruh (delusion of influence), adalah keyakinan bahwa kekuatan dari luar sedang mencoba mengendalikan pikiran dan tindakannya. Adegan yang menunjukkan waham ini yaitu ketika disuruh membunuh isterinya, ketika disuruh menunjukkan bahwa dia jenius, dan ketika diyakinkan bahwa dia tidak berarti oleh para teman halusinasinya.

2. adanya halusinasi, yaitu persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata padahal kenyataannya hal tersebut hanyalah khayalan. John Nash mengalami halusinasi bertemu dengan tiga orang yang secara nyata tidak ada yaitu Charles Herman (teman sekamarnya), William Parcher (agen pemerintah) dan Marcee (keponakan Charles Herman). Selain itu juga terdapat laboratorium rahasia, dan juga nomer kode yang dipasang pada tangannya.

3. gejala motorik dapat dilihat dari ekpresi wajah yang aneh dan khas diikuti dengan gerakan tangan, jari 
dan lengan yg aneh. Indikasi ini sangat jelas ketika John Nash berkenalan dengan teman – temannya dan juga jika dilihat dari cara berjalannya.

4. adanya gangguan emosi, adegan yang paling jelas yaitu ketika John Nash menggendong anaknya tanpa emosi sedikitpun.

5. social withdrawl (penarikan sosial), John Nash tidak bisa berinteraksi sosial seperti orang – orang pada umumnya, dia tidak menyukai orang lain dan menganggap orang lain tidak menyukai dirinya sehingga dia hanya memiliki sedikit teman. Seperti kutipannya “Aku tak terlalu suka berhubungan dengan orang dan rasanya tak ada orang yang menyukaiku.”

Stressor atau kejadian – kejadian yang menekan yang membuat skizofrenia John Nash bertambah parah, yaitu :
- Kalah bermain dari temannya
- Merasa gagal berprestasi untuk mendapatkan cita – citanya
- Merasa tidak dapat melayani isterinya
- Tidak bisa bekerja atau mendapatkan pekerjaan kembali
 
Karakter Pribadi John Nash, yaitu:
- Pemalu, introvert, penyendiri, rendah diri (merasa dirinya tidak disukai orang lain), kaku, tidak suka bergaul (tidak menyukai orang lain), penarikan diri dari lingkungan sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar